Selasa, 08 Januari 2013

Ritual Syirik Mobil Dahlan Iskan Sebelum Kecelakaan

Just Share ya Gan..!!!

Jakarta - Meski selamat dari kecelakaan mobil di Magetan, Jawa Timur, Menteri BUMN Dahlan Iskan mendapat kritikan. Karena, Menteri Dahlan sebelumnya melakukan ritual tolak bala berupa ruwatan mobil. Dalam Islam, langkah ini identik dengan mempersekutukan Allah alias syirik.


Menurut Presiden Ikhwanul Muslimin Indonesia (IMI) atau Persaudaraan Muslim Indonesia, Habib Husein Al Habsy mempertanyakan maksud dan tujuan ruwatan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Al Habsy mengkritik ritual yang dijalani Dahlan untuk menolak bala itu.

‘’Kalau tujuannya (ruwatan) untuk cari selamat atau diistilahkan tolak bala, tentu sangat salah. Perbuatannya itu syirik pelakunya itu musyrik. Dan, Islam tidak memberikan toleransi soal itu,’’ tegasnya, dilansir Inilahcom Sabtu (05/01/2013).

Selanjutnya, ulama itu mengingatkan bahwa segala bentuk syirik yang terjadi justru akan menimbulkan banyak bencana. 

Bahwa pemilik kekuasaan yang mutlak hanyalah Sang Khalik, sudah final. 

"Jabatan itu kenikmatan yang sebentar. Demikian pula kehidupan di dunia. Penghamba syirik itu, tidak akan memperoleh ketenangan dalam hidupnya. Jadi saya ingatkan, janganlah menggantungkan diri kepada sesuatu selain Allah. Kalau memang mau selamat di dunia dan akherat,’’ papar Al Habsy.

Sebagaimana diberitakan, Menteri BUMN Dahlan Iskan meruwat mobil listrik Tucuxi, sebelum melaksanakan touring Solo-Surabaya. Ritual itu dilakukan oleh Ki Manteb Sudharsono yang dikenal sebagai dalang ruwat. Prosesinya, Ki Manteb membacakan mantra yang dipercaya untuk menolak bala’ Kemudian, mobil berwarna merah itu disiram air yang berasal dari empat penjuru Kota Solo.

Dalam perjalanan terjadilah musibah. Ketika sampai di Magetan tepatnya di Plaosan, mobil tersebut kehilangan kendali akibat rem blong. Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menyetir mobil itu, menabrak tebing dan berakhir di tiang listrik. Untung saja, nyawa pendiri Jawa pos Grup itu selamat, sedangkan mobilnya ringsek.


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar