Jumat, 23 Maret 2012

TOMCAT Jadi Artis Dadakan

TASIK - Tomcat merupakan sejenis kumbang yang memiliki racun berupa cairan paederin di dalam perutnya. Racun kumbang ini dapat menyebabkan matinya sel kulit yang terkena cairan itu. 

Hal itu diungkapkan petugas Puskesmas Bantar, Kota Tasikmalaya Susilawati saat penyuluhan tentang sifat dan bahaya racun Tomcat untuk manusia di Perumahan Aboh, Sukamulya, Bungursari, seperti diberitakan Radar Tasikmalaya (Grup JPNN).

“Untuk pertolongan pertama jika kulit terkena racun Tomcat, cuci kulit dengan sabun dan alirkan air kalau air tidak ada gunakan air liur kita. Karena air liur mengandung basa meskipun tidak terlalu tinggi seperti sabun,”

Selain menggunakan sabun, luka akibat racun Tomcat juga dapat dikompres menggunakan air dingin atau es. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah penyebaran racun melalui pembuluh darah. Teorinya dalam keadaan dingin pembuluh darah akan menyempit sehingga akan memperlambat penyebaran racun.

Jika terkena cairan Tomcat, maka kulit yang terkena juga tidak boleh digosok karena akan mempercepat penyebaran racun ke anggota tubuh lainnya.

Kulit ditempeli Tomcat, warga juga diminta tidak memecahkannya atau mematikannya di atas kulit, tetapi dibuang menggunakan kertas atau ditiup sampai Tomcat itu pergi. “Yang berbahaya itu bukan gigitannya tapi cairan di tubuhnya. Kalau Tomcat itu pecah di lantai, segera bersihkan agar tidak mengenai yang lain. Karena paederin itu menguapnya lama,” 

Efek dari racun paederin kata dia dapat menimbulkan rasa panas, nyeri ringan dan kadang diikuti rasa gatal-gatal. Setelah 12 jam kulit yang terkena racun akan mati dan akan timbul gelembung berisi nanah. Untuk luka ringan akibat paederin korban bisa mengoleskan salep jenis steroid (mereknya macam-macam). Salep jenis ini bisa dibeli di dapatkan di puskesmas atau apotek.,

Jurus Jitu Menghalau Serangan Tomcat


REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat diminta agar tak khawatir dengan serangan serangga Tomcat. Pakar hama dan penyakit tumbuhan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Suputa, mengungkapkan, menghalau serangga Tomcat sebaiknya dilakukan dengan tiupan atau kertas. 

"Petani sebenarnya sudah 'familiar' dengan Tomcat dan tidak pernah ada masalah karena tidak memukulnya. Serangga itu tidak merugikan, tetapi justru membantu petani dalam mengendalikan hama wereng," 

"Untuk pengendalian Tomcat bisa dilakukan dengan menggunakan jebakan lampu. Jika sudah banyak yang tertangkap selanjutnya dilepas di sawah atau kebun untuk penyeimbang alam,' katanya.

Menurut dia, jika Tomcat sudah tertangkap jangan langsung dibunuh, tetapi sebaiknya dilepas di alam untuk penyeimbang lingkungan. "Namun, jika populasinya besar bisa dilakukan penyemprotan dengan insektisida botani berbahan tumbuhan," 

Yaaaah..Semoga Bermanfaat Ya Buat Ngusir Tomcat..!!!!!
Eitzzz...Ngomong-ngomong ada yg bilang kalo Wabah Tomcat ini sebagai pengalih Berita akan Kenaikan BBM,.Bener,???


Tidak ada komentar:

Posting Komentar